Belajar + Do'a = Sukses

Belajar + Do'a = Sukses
Semoga Allah Memberikan Kemudahan dalam Perjalanan ini

08 Agustus 2015

Cinta Matematika 1


Cara Mudah Belajar Mencintai Matematika

Matematika merupakan pelajaran yang paling ditakuti oleh kebanyakan orang. Hal ini membuat pelajaran yang satu ini dibenci oleh banyak orang. Padahal pelajaran ini benar benar berguna bagi kehidupan kita sehari hari, bahkan bagi orang biasa sekalipun. Para pedagang, tukang Las, tukang bangunan bahkan tukang parkir pun butuh matematika untuk menghitung uang recehan yang ia dapatkan dari pengendara yang memarkirkan kendaraannya.


Matematika adalah kunci dari semua pelajaran sains, baik itu Fisika, Ekonomi, Akuntansi dan Kimia karena pelajaran tersebut tidak akan dapat kita pahami tanpa mempelajari terlebih dahulu dasarnya yaitu matematika. Namun yang jadi permasalahan sekarang adalah, bagaimana cara belajar yang baik agar kita dapat menguasai ilmu matematika ini? Harus diingat bahwa tidak ada cara mudah untuk menguasai ilmu matematika ini. Yang ada adalah cara yang benar dalam belajar matematika. Dibutuhkan kesabaran dan kegigihan yang tinggi untuk berusaha, tapi dengan niat yang kuat saya yakin kita bisa menguasai pelajaran matematika.

Ada beberapa tips yang bisa kita tempuh agar kia bisa menguasai Matematika:

1. Luruskan Niat
Hal pertama yang harus kita lakukan adalah “Meluruskan Niat” dalam belajar matematika, janganlah kita belajar matematika hanya untuk mendapatkan nilai yang bagus sebagai syarat lulus mata ujian Matematika. Karena hal ini berarti jika kita telah melewati ujian/test, maka kita akan meninggalkan dan melupakan materi yang telah kita pelajari tersebut. Niatkan belajar matematika untuk menambah pengetahuan kita. Karena dengan belajar matematika, daya nalar otak kita akan terasah dengan baik sehingga mudah untuk menerima pelajaran yang lainnya. Ingat sekali lagi, jangan hanya berorientasi kepada Hasil ujian, tapi berorientasilah pada Proses belajarnya..

2. Kenali, pahami lalu Cintai keindahan matematika
Point ini merupakan poin yg paling penting dalam belajar matematika. Akan sangat mudah mempelajari sesuatu jika kita mencintainya terlebih dahulu. Bagaimana mau mencintai matematika jika kita tidak mengenalnya? maka langkah kedua adalah kita harus mengenal apa itu matematika, apa fungsi matematika bagi kehidupan sehari hari. jika kamu sudah mengenalnya, maka kamu akan tahu bahwa matematika memang sangatlah dibutuhkan dalam kehidupan sehari hari, contoh sederhananya, ketika tukang bangunan membuat sebuat Fondasi rumah, maka dia harus menghitungnya secara teliti agar pondasinya tidak timpang, maka digunakanlah beberapa rumus matematika. bahkan ketika kita menghitung uang jajan kita, maka kita harus menghitungnya menggunakan matematika bukan? Sungguh tak mungkin kita bisa hidup jauh dari matematika. Maka Tanamkanlah dalam pikiran kita bahwa matematika itu sesuatu yang berguna, indah, menarik dan sebagai teka-teki yang menyenangkan untuk dipecahkan. Jika kita telah mencintainya, Semua rumus yang kelihatannya rumit tiba tiba akan menjadi mudah untuk dipelajari. Begitulah kekuatan cinta, bahkan kotoran kucing pun bisa jadi kue coklat 

3. Berdoa
Sebelum kita memulai mempelajari matematika, ada baiknya kita berdoa agar Tuhan memberi kemudahan bagi kita untuk memecahkan setiap persoalan yang terdapat di materi yang kita pelajari. Bukankah Tuhan itu Maha Pintar? Maka mintalah kepada-NYA sedikit kepintaran-NYA agar kita bisa memahami materi yang kita pelajari. Selain itu agar kita tetap konsisten dalam belajar dan gigih dalam berusaha, serta tidak mudah putus asa dalam belajar. Jadi doa ini juga termasuk hal yang penting.

4. Banyak Latihan dan Belajar

3 point diatas akan sangat tidak berguna jika ujung ujungnya kamu tidak mengambil langkah untuk segera belajar dan banyak latihan dengan rajin dan KONSISTEN. terkadang ada masanya kita semangat sekali untuk belajar, namun ada juga masa masa ketika malas sekali untuk belajar. Maka disini butuh kedisiplinan serta kekonsistenan dalam mempelajari matematika. Dalam 1 hari Tidak perlu meluangkan terlalu banyak untuk belajar, cukup sedikit waktu namun tetap kontinyu dan konsisten. Matematika adalah ilmu hitung, tentu akan semakin baik belajar ilmu hitung dengan berlatih menghitung dengan rajin. banyakin latihan membahas soal-soal, karena jika kita sudah terbiasa, maka akan mudah bagi kita untuk menyelesaikan soal yang sama dikemudian hari. Selain itu hal tersebut juga bisa membuat pemahaman kita kepada matematika semakin mendalam.

Setidaknya ada 6 tahap cara belajar yang baik:
a. Pahami Materi dengan rumus rumusnya
b. kelompokan rumus rumus yang ada
c. mulai mengerjakan soal-soal yang ada pembahasannya.
d. kerjakan soal tadi tanpa liat pembahasan.
e. kerjakan soal lain yang tipenya sama.
f. Terus berlatih soal-soal yang lain.
g. jangan hanya belajar dari satu buku, karena biasanya ada buku yang tidak menjelaskan persamaan secara detail sehingga susah untuk dipelajari. Jadi disarankan agar mencari buku referensi yang lain agar semakin mudah dalam mempelajari.

tips: jika mengerjakan soal pilihan ganda… pertama baca dulu sebagian jawaban… lalu baca pertanyaannya… lalu lihat lagi jawabannya semuanya…baru cari jawabannya (dengan cara ini… kamu akan tahu maksud soal itu)

5. Tiada kata “Aku Tak Bisa” dan “Putus Asa”
Putus Asa merupakan penyakit yang paling sering ditemui setiap orang ketika berusaha untuk mendapatkan sesuatu. Ketika kita belajar matematika, hindarilah sejauh mungkin kata putus asa, ketika kita menemukan soal yang rumit,maka segera minta bantuan ke guru matematika atau ke teman yang sudah memahami. sebisa mungkin jauhkan diri dari mengucapkan kata “Aku Tak Bisa” karena hal tersebut hanya memperburuk keadaan, ketika kamu merasa bahwa kamu tidak bisa mengerjakannya, maka katakanlah “Aku Pasti Bisa”!! Berilah semangat motivasi untuk diri sendiri, karena setiap permasalahan pasti ada pemecahannya..

6. Sabar..
Sabar dalam belajar, sabar dalam memecahkan persoalan, sabar dalam melaksanankan segala sesuatu, orang sabar disayang Tuhan..

Cinta Matematika 2

Puisi Matematika

Empat tambah satu adalah lima
Satu dua tiga pola bilangan
Marilah satukan tekat kita bersama
Bersatu padu untuk pembangunan
Kalau Dua bilangan genap
Maka tiga bilangan ganjil
Kalau muda kitalah sigap
Maka kita akanlah terampil
Enam tambah lima adalah sebelas
Enam bagi tiga adalah dua
Masih muda bermalas - malas
Suatu ketika akan kecewa
Ada penyebut ada pembilang
Bilangan bulat jadi pecahan
Masih kecil disayang-sayang
Sudah besar jadi tumpuan

18 Juli 2010

MASALAH HARI – HARI BESAR ISLAM

Ada banyak hari - hari besar di dalam agama Islam diantaranya : Hari Raya Idul Fitri, Hari Raya Qurban, Maulid Nabi, dan Isra’ Mi’raj. Namun dalam makalah ini yang akan kita bahas adalah Isra’ Mi’raj dan Maulid Nabi.

  1. Isra’ Mi’raj

Peristiwa Isra’ Mi’raj adalah peristiwa diturunkannya perintah sholat oleh Allah kepada Rosullullah, dimana perintah sholat itu dulunya sebanyak 50 kali kemudian menjadi 5 kali dalam sehari semalam. Peristiwa Isra’ Mi’raj diceritakan secara lengkap dalam kitab shohih Bukhari dan shahih Muslim. Selain itu, peristiwa Isra’ Mi’raj juga diriwayatkan oleh Muslim dan Anas bin Malik, Tsabit Lubnani dari Hammad bin Salamah, dan dari Syaibak bin Farukh yaitu :

Artinya: Maka Allah memberi wahyu kepadaku apa yang telah diwahyukan, kemudian Allah memfardhukan padaku lima puluh kali shalat sehari semalam. Aku turun kepada Musa as., maka bertanya Musa: “Apa yang telah difardhukan Tuhanmu pada ummatmu’. Aku berkata: “Lima puluh kali shalat’. Musa berkata: Musa berkata: ‘Kembalilah kepada Tuhanmu mohon keringan kepadaNya karena ummatmu tidak akan kuasa mengerjakan yang demikian. Sesungguhnya telah dicobakan kepada Bani Israil dan aku kabarkan kepada mereka”.

Maka aku kembali menghadap Tuhan dan aku berkata “Ya Tuhan ringankan untuk ummatku”. Maka Allah mengurangi lima dan aku kembali pada Musa, dan aku berkata kepadanya: “Allah mengurangi menjadi lima”. Musa berkata “Ummatmu tidak akan kuat mengerjakan yang demikian, maka kembalilah kepada Tuhanmu, dan mintalah keringanan”.

Nabi pun berkata” maka tidak habis-habisnya kembali kepada Tuhanku dan kepada Musa, sampai Tuhanku berfirman: “Hai Muhammmad, sungguh shalat lima kali sehari semalam, bagi setiap shalat (pahalanya) sepuluh, jadi itu (menyamai) lima puluh shalat.

Dan barang siapa yang mempunyai niat berbuat baik dan tidak jadi melaksanakannya telah dicatat baginya satu pahala perbuatan baik dan bila mengerjakannya maka dicatat mendapat sepuluh pahala. Barang siapa yang berniat berbuat buruk tapi tidak jadi melakukannya tidak dicatat sama sekali dan apabila mengerjakan maka dicatat satu kejelekan”.

Kemudian Nabi bersabda: “Maka aku turun sehingga aku berhenti pada Musa dan aku kabarkan (semua) itu, maka Musa pun berkata:”Kembalilah kepada Tuhanmu dan mintalah keringanan”.

Maka bersabda Rasul:”Aku telah kembali kepada Tuhanku sehingga aku malu (untuk kembali lagi)”. (HR. Muslim dari Malik).

  1. Barzanji, Manakiban, Dibaan

Peristiwa Maulid Nabi adalah peristiwa memperingati hari kelahiran nabi agung Muhammad SAW. Sebenarnya Maulid Nabi tidaklah dilarang, namun tata cara peringatan Maulid Nabi yang menyebabkan perbuatan memperingati Maulid Nabi itu diharamkan.

Jika dalam memperingati Maulid Nabi diawali dengan berkumpul dan membaca sejarah dan pujian yang benar dengan menunjukkan kesyukuran dan kesenangan akan kelahiran Nabi dibarengi dengan pemberian sedekah, peringatan Maulid Nabi boleh saja dilakukan. Namun jika tata cara peringatan Maulid Nabi dicampur dengan pemukulan alat-alat musik sehingga menjadi gaduh dan nyanyian-nyanyian yang dikumandangkan oleh wanita dan pria yang diselingi siulan-siulan atau suara melengking, menjadikan perbuatan memperingati Maulid Nabi menjadi diharamkan.

Banyak pendapat yang maengharamkan peringatan Maulid Nabi dengan tata cara yang demikian diantaranya :

1). Ulama Malikiyah yaitu Al Fakihany dan Abu ‘Abdullah Al Haaj

2). Ulama syafi’iyyah seperti Ibnu Hajar Al Asqalany dan Tajuddin As Subkhi

3). Ulama-ulama lain seperti Al Qadli ‘Iyadl dan sebagainya.

KH. Sa’id Al Hamdany mengemukakan pendapatnya mengenai isi kitab-kitab yang memuat hal-hal yang menjurus pada pujian-pujian yang berlebih-lebihan sehingga bertentangan dengan Al-Qur’an dengan judul “Sorotan terhadap Kissah Mulia” yaitu :

1). Awal mula dilakukan peringatan Maulid nabi itu pada masa kerajaan Fatimiyah (abad ke-4 hijriyah). Ada pula yang menerangkan pada masa Raja Al Muzhaffar Abi Sa’id di Kota Irbil di Iraq tahun 700 H.

2). Kitab-kitab yang memuat riwayat Maulid Nabi antara lain: At Tanwir fi maulid Assirajil munir, Al ‘Arus, Risalah Ibnu Jabir Al Andalusi, Syafarul Anaam, Barzanji, Al A’zab, Al Daibay

3). Isi dari kitab-kitab tersebut adalah uraian dan pujian yang baik atas Rosul, namun ada beberapa pujian yang berlebihan yang menyebabkan berkurangnya makna penghormatan atas Nabi, seperti menggambarkan Nabi sebagai manusia yang telah dimasukkan ke dalam lingkungan ke-Tuhanan bukan lagi manusia biasa.

4). Contoh-contoh pujian yang berlebihan itu :

a. Dalam Kitab Syaraful Anaam :

· Artinya : Selamat atasmu (Muhammad) wahai penghapus dosa.

· Artinya : Selamat atasmu (Muhammad) wahai naungan dan tujuan.

· Artinya : Selamat atasmu (Muhammad) wahai harapan para durhaka.

b. Dalam kitab barzanji

· Artinya : Aku ucapkan selamat dan bahagia atas cahaya yang bersifat mula pertama, yang berpindah-pindah di ubun-ubun dan dahi yang mulia.

c. Dalam kitab Maulid Ad daibaiy

· Terdapat ucapan-ucapan yang tidak benar seperti : Orang Quraisy itu adalah cahaya yang ada di tangan Allah 2000 tahun sebelum dijadikan Adam dan setelah akan menjadikan Adam, memberikan nur itu pada tanahnya.

MASALAH BASMALAH DAN SALAM

  1. Basmalah dan Salam dalam Pidato

Dalam memulai suatu pidato kita seringkali dibingungkan apakah mengucapkan basmalah dulu kemudian salam atau sebaliknya salam dulu kemudian diikuti basmalah. Namun sebenarnya hal tersebut tidaklah perlu diperdebatkan dan ditarjih tetapi dijama’ dan ditaufiqkan. Hal ini juga telah dijelaskan oleh beberapa hadis diantaranya :

1). Dasar mengucap salam sebelum mengucap pidato

·

Artinya : Ucapan itu dilakukan sebelum melakukan pembicaraan. Hadis ini menerut As Suyuthy dha’if.

·

Artinya : Ucapan salam itu sebelum memulai pembicaraan, dan jangan mengajak makan seseorang sehingga ia mengucap salam. (HR. Abu Ya’la dalam musnadnya).

·

Artinya : salam itu diucapkan sebelum mengajukan pertanyaan: Barangsiapa yang memulai soal kepadamu sebelum mengucap salam maka tak perlu dijawab (HR. Ibnu Najar dari ‘Umar).

·

Artinya : Dari jabir bin Abdullah ia berkata: Sesungguhnya Nabi saw, apabila naik mimbar selalu memberi salam. (HR. Ibnu Majah dari Jabir bin Abdullah).

2). Dasar mengucap basmalah sebelum mengucap salam ketika akan memulai pidato

·

Artinya : Setiap urusan yang mempunyai arti (terpuji) tidak dimulai dengan kata Basmalah, terputus (dari barakah). (HR. Abdul Qadir bin Raahawy dalam Hadis Arba’in dari Abu Hurairah).

Dengan dimikian seorang yang akan memulai sebuah pidato boleh dilakukan dengan mengucap salam terlebih dulu kemudian diikuti basmalah atau sebaliknya mengucap basmalah dahulu dengan pelan kemudian diikuti mengucap salam.

  1. Mengucapkan Salam

Adapun tentang ganjaran/nilai salam di sisi Allah diterangkan bila bersalam dengan Assalamu’alaikum saja ganjarannya 10, bila ditambah dengan Warahmatullah nilainya 20, dan bila diteruskan sampai Wabarakaatuh nilainya 30. Hal ini didasarkan pada Hadis riwayat Abu Dawud dan At Tirmidzy dari sahabat Imran bin Al Husein :

Artinya: “Dari Imran Al Husein ra. Telah datang seorang laki-laki kepada Nabi saw, berkatalah orang itu: Assalamu’alaikum Maka Nabi pun menjawab salamnya. Maka orang itu duduk dan Nabi berkata: sepuluh (nilai pahalanya). Kemudian datang pula seorang yang lain dan berkatalah orang itu: assalamu’alaikum warahmatullah, maka Nabi pun menjawab salam itu dan orang itupun duduk. Berkatalah Nabi: dua puluh (nilai pahalanya). Kemudian datang lagi yang lain an berkata: Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh, maka Nabi pun menjawab salam ini dan orang itu duduk. Dan Nabi pun berkata: tigapuluh (nilai pahalanya) (Hadis riwayat Abu Dawud dan At Tirmidzy. Berkata At Tirmidzy ini sebuah Hadis Hasan).

  1. Tambahan “ta’ala” dalam Salam

Dalam mengucapkan salam kita mengikuti Sunnah Nabi yang telah diajarkan yaitu “Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh”, namun jika ada yang mengucapkan salam ditambah kata ta’ala seperti “Assalamu’alaikum warahmatullahi ta’ala wabarakaatuh” mungkin yang mengucapkan salam seperti itu tidak tahu bahwa sebenarnya tambahan itu tidak sesuai dengan Sunnah.

MASALAH MASJID

  1. Memfungsikan Masjid Lama

Dari segi bahasa masjid berarti tempat sujud, sedang menurut istilah masjid berarti tempat peribadatan umum umat Islam. Namun fungsi masjid tidak terbatas pada sholat saja tetapi pada semua kegiatan yang mengacu pada kepentingan agama. Sehingga ketika di suatu desa akan dibangun lagi masjid dengan kapasitas yang lebih besar maka masjid lama dapat difungsikan untuk kepentingan agama selain sholat, seperti : majlis Taklim, perpustakaan Islam, kegiatan remaja Islam, kegiatan sosial dan lain-lain. Hal ini juga terjadi seperti pada zaman nabi, masjid digunakan untuk merawat tentara Islam yang luka, untuk latihan menggunakan senjata dan lain-lainnya.

  1. Masjid Perempuan

Masjid perempuan diartikan bukan masjid yang dimaksudkan sebagai tempat peribadatan umum ummat Islam yang dapat digunakan untuk wanita dan pria melakukan shalat, tetapi dari segi bahasanya ialah tempat sujud, yang kemudian diberi tambahan kata perempuan, untuk memberikan kekhususan bagi wanita.

  1. Pidato dakwah di Masjid

Pada prinsipnya tidak ada larangan masjid dijadikan sebagai tempat dakwah (menyerukan kebajikan). Tetapi juga merupakan prinsip di dalam masjid itu agar dijaga ketenangan, sehingga kalau ada orang yang sedang menjalankan atau melakukan shalat dapat melakukannya dengan tenang dan khusu’ (tidak terganggu oleh adanya kegiatan dakwah tersebut).

  1. Wanita Haid Masuk Masjid

Pada prinsipnya hukum seorang wanita yang sedang haid itu boleh membaca Al-Qur’an, memasuki masjid, memotong rambut, memotong kuku, dan sebagainya. Hal ini dikembalikan pada hukum asalnya yakni boleh, sehingga jika ada dalil atau hadis yang melarang wanita yang sedang haid membaca Al-Qur’an, masuk masjid dan sebaginya itu tidak ada (munkar).

17 Juli 2010

HAKEKAT SUKSES

Bila ingin mencapai sesuatu, katakanlah kita ingin maju, sukses dan berhasil dalam hidup, tentu kita punya kiat-kiat untuk menggapainya. Dalam buku “Unlimited Power” (Kuasa Tak Terbatas) oleh Anthony Robbins ada tujuh hal yang diperlukan untuk dapat meraih sukses itu, yartu:

Pertama, Gairah. Ini adalah langkah pertama untuk membangkitkan semangat yang berkobar dalam jiwa, sehingga timbul hasrat yang besar untuk meraih sukses tersebut.

Dahulu para pejuang bangsa ini tidak ada kata menyerah dalam merebut kemerdekaan, mereka bergairah atau berani terus menghadapi para penjajah meskipun dengan senjata seadanya. Demikian juga jago marketing yang ingin memasarkan produknya, mereka tidak bosan-bosan mensosialisasikan barang dagangannya untuk meraih perhatian pembeli.

Hal ini mengingatkan kita akan firman Allah SWT: “Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap ” (QS. Alam Nasyrah: 7-8).

Kedua, Percaya Diri. Orang sukses itu mengetahui apa yang mereka inginkan, dan percaya bahwa mereka bisa mendapatkannya. Percaya dalam hal ini adalah kebulatan tekad yang tertanam dalam hati umat manusia yang dapat dijadikan sebagai motivator, dinamisator, dan generator yaitu menjadi daya dorong.

Kebulatan tekad menjadi daya yang ampuh untuk menciptakan kebaikan dalam kehidupan seseorang. Percaya diri adalah modal dasar seseorang dalam melihat apa yang diinginkannya dan membangkitkan semangatnya untuk memperolehnya. Abu Bakar ash-shiddiq r.a, khulafaurrasyiddin yang sangat mantap kepercayaannya, hingga meraih gelar ash-shiddiq dari Rasulullah SAW.

Ketiga, Strategi. Ini merupakan suatu alat bagi seseorang yang ingin sukses meraih sesuatu. Tidak cukup bergairah dan percaya diri, tetapi juga harus mempunyai strategi yang jitu, sebagai suatu langkah untuk menggapai yang diangankan.

Keempat, Kejelasan nilai. Nilai-nilai inilah alat motivasi yang paling ampuh. Kalau kita ingin mengubah suatu kebiasaan buruk, perubahannya bisa dibuat sangat cepat kalau kita kaitkan perubahan tersebut dengan nilai-nilai yang tinggi. Nilai-nilai yang digunakan secara benar itulah yang paling berkuasa mengubah perilaku kita, sehingga berbobot dan berwibawa.

Kelima, Energi. Inilah daya (kekuatan) yang harus dimiliki. Jika kita ingin memperoleh kesuksesan di berbagai aspek kehidupan. energi bisa menjadi vitalitas untuk mengambil tindakan atas apa yang ingin dicapai.

Keenam, Mampu menjalin hubungan. Apabila kita mampu menjalin hubungan yang harmonis, maka kita akan mempunyai banyak teman, saling bantu membantu satu dengan yang lain. Memang manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendirian tanpa orang lain. Oleh karena itu, kita harus pandai untuk meraih simpati orang lain, tentu dengan banyak bergaul dengan sesama. Manusia semua sama di hadapan Allah SWT, tidak ada perbedaan, melainkan takwanya (QS. Al-Hujuraat: 13).

Cara untuk meminta bantuan orang tersebut adalah dengan meraih simpatinya. Ikatan ajaib yang menyatukan manusia dan menjadikan mereka merasa seperti mitra (kawan/teman).

Ketujuh, Penguasaan Komunikasi. Di dalam Al Qur’an ada doa, seperti berikut ini: “….. Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku” (QS.Thaahaa: 25-28).

Semua yang diuraikan di atas adalah merupakan langkah-langkah atau proses untuk menjadi orang sukses. Apabila langkah-langkah tersebut dilakukan seseorang secara konsisten dan konsekuen dengan tidak melupakan komitmennya secara murni, maka kesuksesan akan berpihak kepadanya.

Bagi orang yang beriman kesuksesan yang paling diidamkan-idamkan adalah seperti untaian doa berikut ini: “…. Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka” (QS. Al Baqarah: 201). Dengan perkataan lain, kita dapat meraih ampunan dan ridha-Nya.

Semoga kita diberikan kekuatan dan kemampuan untuk melakukan tujuh poin tersebut agar kita dapat meraih sukses pada kehidupan di dunia ini maupun di akhirat nanti. Amiiinn

Sumber : Lembar Risalah An-Natijah, No. 24/Thn. XIV - 12 Juni 2009

DOA MOHON KESABARAN


رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْراً وَتَوَفَّنَا مُسْلِمِينَ
"Ya Rabb kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami dan wafatkanlah kami dalam keadaan berserah diri (kepada-Mu)". (QS. Al-A’raaf: 126)

Doa agar diterima taubat kita

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا ۖ إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
وَتُبْ عَلَيْنَا ۖ إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ

"Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui". "Dan terimalah taubat kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang. (QS. Al-Baqarah 127 dan 128)

10 Juli 2010

SEMINAR MATEMATIKA

PENINGKATAN KUALITAS GURU SEBAGAI SOLUSI

PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN

DI INDONESIA

Kata kunci: Kompetensi Dasar, Kelipatan Persekutuan Terkecil dan Faktor Persekutuan Terbesar, Metode Pengumpulan Data dengan Tes, Teknik Analisis Data dengan Cara Statistik Deskriptif.

Pendahuluan

Setiap kali kita berada pada masa akhir tahun ajaran sekolah perhatian masyarakat akan tertuju kepada betapa rendahnya kualitas pendidikan sekolah menengah yang ditunjukkan dengan rendahnya hasil ujian nasional dan meningkatnya tingkat ketidaklulusan siswa yang terjadi. Rendahnya hasil ujian nasional tersebut akan senantiasa dikaitkan dengan rendahnya mutu guru dan rendahnya kualitas pendidikan guru. Oleh karena itu, untuk meningkatkan kualitas pendidikan sasaran sentral yang dibenahi adalah kualitas guru dan kualitas pendidikan guru.

Mencerdaskan generasi bangsa merupakan salah satu tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan pada dasarnya adalah merubah perilaku manusia yang terdiri dari tiga aspek, yaitu aspek kognitif, normatif dan psikomotorik.

Departemen Pendidikan Nasional sebagai penyelenggara pendidikan di negara ini merupakan leading sektor yang membuat dan melaksanakan program bersama jajarannya di tingkat provinsi, kabupaten, kecamatan dan guru sebagai ujung tombak pelaksana di lapangan.

Untuk mencapai kualitas pendidikan seperti yang diharapkan tentunya diperlukan tenaga guru dan praktisi pendidikan yang benar-benar berdedikasi, berkualitas dan profesional. Keberhasilan suatu sekolah dalam meraih mutu terbaik bergantung pada banyak hal, akan tetapi yang paling penting adalah pada peran guru. Guru harus memiliki pengorbanan sungguh-sungguh dalam mencapai tujuan pembelajaran, latar belakang pendidikan dan dukungan memadai, motivasi kuat, dan terampil.

Dunia pendidikan memang sangat membutuhkan orang-orang yang benar-benar tulus untuk mengabdikan kemampuan serta dirinya sebagai tenaga pendidik dan kependidikan, sehingga penyelenggaraan pendidikan dan hasil proses pendidikan diharapkan dapat semakin dan terus meningkat.

Dalam melaksanakan proses belajar mengajar di kelas dan agar proses
belajar mengajar tersebut dapat berjalan dengan efektif, seorang guru harus menyiapkan Rencana Pembelajaran, dimana dalam Rencana Pembelajaran ini konsep dan materi pelajaran, alokasi waktu, metode dan soal-soal sebagai bahan evaluasi dari pembelajaran yang akan dilaksanakan telah terakomodir di dalamnya. Dan yang terpenting dan sangat strategis setelah evaluasi dilaksanakan adalah analisis terhadap proses dan hasil belajar tersebut, serta tindak lanjut dari proses analisis tersebut.

STANDAR PROFESIONAL GURU

Dalam usaha peningkatan kualitas pendidikan disadari satu kebenaran fundamental, yakni bahwa kunci keberhasilan mempersiapkan dan menciptakan guru-guru yang profesional, yang memiliki kekuatan dan tanggung jawab yang baru untuk merencanakan pendidikan di masa depan.

A. Kualitas dan Karir

Pada dasarnya peningkatan kualitas diri seseorang harus menjadi tanggung jawab diri pribadi. Oleh karenanya usaha peningkatan kualitas guru terletak pada diri guru sendiri. Untuk itu diperlukan adanya kesadaran pada diri guru untuk senantiasa dan secara terus menerus meningkatkan pengetahuan dan kemampuan yang diperlukan guna peningkatan kualitas kerja sebagai pengajar profesional.

Kesadaran ini akan timbul dan berkembang sejalan dengan kemungkinan pengembangan karir mereka. Oleh karena itu pengembangan kualitas guru harus dikaitkan dengan perkembangan karir guru sebagai pegawai, baik negeri maupun swasta. Gambaran yang ideal adalah bahwa pendapatan dan karir, dalam hal ini jenjang jabatan dan kepangkatan merupakan hasil dari peningkatan kualitas seseorang selaku guru.

Dengan demikian, untuk pembinaan dan peningkatan profesional guru perlu dikembangkan kegiatan professional kesejawatan yang baik, harmonis, dan obyektif. Secara sistematis pengembangan kesejawatan ini memerlukan:

1. wadah /kelembagaan

2. bentuk kegiatan,

3. mekanisme,

4. standard professional practice.

B. Wadah dan Kelembagaan

Wadah dan kelembagaan untuk pengembangan kesejawatan adalah kelompok yang merupakan organ bersifat non-struktural dan lebih bersifat informal. Wadah ini dikembangkan berdasarkan bidang studi atau rumpun bidang studi pada masing-masing sekolah. Anggota yang memiliki kepangkatan tertinggi dalam setiap rumpun diharapkan bisa berfungsi sebagai pembimbing.

Keberadaan kelompok akan memungkinkan para guru untuk bisa tukar fikiran dengan rekan sejawat mengenai hal ikhwal yang berkaitan interaksi guru dengan para siswa. Bagi seorang pekerja profesional, termasuk guru, komunikasi kesejawatan tentang profesi yang ditekuni sangatlah penting. Namun sayangnya, justru komunikasi kesejawatan inilah yang belum ada di kalangan profesi guru di tanah air kita.

Secara terperinci kegiatan kelompok ditujukan untuk:

1. Meningkatkan kualitas dan kemampuan dalam pelaksanaan proses belajar mengajar.

Kegiatan yang dilaksanakan antara lain :

a. Diskusi tentang satuan pelajaran.

b. Diskusi tentang substansi meteri pelajaran.

c. Diskusi pelaksanaan proses belajar mengajar termasuk evaluasi pengajaran.

d. Melaksanakan observasi aktivitas rekan sejawat di kelas.

e. Mengembangkan evaluasi penampilan guru oleh peserta didik.

f. Mengkaji hasil evaluasi penampilan guru oleh peserta didik sebagai feedback bagi anggota kelompok.

2. Meningkatkan penguasaan dan pengembangan keilmuan, khususnya bidang studi yang menjadi tanggung jawabnya. Kegiatan yang dilaksanakan antara lain :

a. Kajian jurnal dan buku baru.

b. Mengikuti jalur pendidikan formal yang lebih tinggi.

c. Mengikuti seminar-seminar dan penataran-penataran.

d. Menyampaikan pengalaman penataran dan seminar kepada anggota kelompok.

e. Melaksanakan penelitian.

3. Meningkatkan kemampuan untuk mengkomunikasikan masalah akademis.

Kegiatan yang dilaksanakan antara lain:

a. Menulis artikel.

b. Menyusun laporan penelitian.

c. Menyusun makalah.

d. Menyusun laporan dan review buku.

PROFIL GURU MASA DEPAN

Pendidikan merupakan suatu rekayasa untuk mengendalikan learning guna mencapai tujuan yang direncanakan secara efektif dan efisien. Dalam proses rekayasa ini peranan "teaching" amat penting, karena merupakan kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk mentransfer pengetahuan, keterampilan dan nilai kepada siswa sehingga apa yang ditransfer memiliki makna bagi diri sendiri, dan berguna tidak saja bagi dirinya tetapi juga bagi masyarakatnya.

Agar transfer tersebut dapat berlangsung dengan lancar, maka guru paling tidak harus senantiasa melakukan tiga hal: a) menggerakkan, membangkitkan dan menggabungkan seluruh kemampuan yang dimiliki siswa; b) menjadikan apa yang ditransfer menjadi sesuatu yang menantang diri siswa, sehingga muncul intrinsic-motivation untuk mempelajarinya; dan, c) mengkaji secara mendalam materi yang ditransfer sehingga menimbulkan keterkaitan dengan pengetahuan yang lain.

Mengajar hanya dapat dilakukan dengan baik dan benar oleh seseorang yang telah melewati pendidikan tertentu yang memang dirancang untuk mempersiapkan guru. Dengan kata lain, mengajar merupakan suatu profesi. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan masyarakat, muncul dua kecenderungan: Pertama, proses mengajar menjadi sesuatu kegiatan yang semakin bervariasi, kompleks, dan rumit. Kedua, ada kecenderungan pemegang otoritas structural, ingin memaksakan kepada guru untuk mempergunakan suatu cara mengajar yang kompleks dan sulit.

Sebagai akibat munculnya dua kecenderungan di atas, maka guru dituntut untuk menguasai berbagai metode mengajar dan diharuskan menggunakan metode tersebut. Misalnya, mengharuskan mengajar dengan CBSA. Untuk itu, guru harus dilatih dengan berbagai metode dan perilaku mengajar yang dianggap canggih. Demikian pula, di lembaga pendidikan guru, para mahasiswa diharuskan menempuh berbagai mata kuliah yang berkaitan dengan mengajar. Namun sejauh ini perkembangan mengajar yang semakin kompleks dan rumit belum memberikan dampak terhadap mutu siswa secara signifikan. Tidaklah mengherankan kalau kemudian muncul pertanyaan mengapa mengajar menjadi sedemikan kompleks dan rumit?

MEMPERSIAPKAN GURU UNTUK MASA DEPAN

Sungguhpun sudah begitu banyak upaya dan kegiatan untuk meningkatkan mutu guru, hasil-hasil evaluasi tahap akhir siswa menunjukkan bahwa nilai mereka belum mengalami kenaikan yang berarti. Kalau kita menggunakan pola pikir linier:

Penataran Guru ---» Mutu Guru Meningkat ---» Kualitas Kerja Guru Meningkat ---» Mutu Siswa Meningkat

Sudah tentu dapat disimpulkan bahwa penataran yang telah dilaksanakan telah berhasil meningkatkan mutu guru, tetapi belum berhasil meningkatkan mutu kerja guru, sehingga mutu siswa belum meningkat. Barangkali dilihat dari semboyan PKG: Dari Guru-Oleh Guru-Untuk Guru, tujuan PKG sudah dicapai. Mungkin semboyannya perlu diubah, menjadi: Dari Guru, Oleh Guru, Untuk Guru dan Siswa. Mengapa mutu guru telah berhasil ditingkatkan tetapi kemampuan kerja guru belum meningkat? Salah satu jawaban bisa kita kembalikan pada salah satu karakteristik kerja guru, yakni guru adalah pekerjaan yang tidak pernah mendapatkan umpan balik. Hal ini logis, karena tanpa umpan balik guru tidak tahu kualitas apa yang dikerjakan, tidak tahu di mana kelemahan dan kelebihannya, dan akibatnya guru tidak tahu mana yang perlu ditingkatkan.

Oleh karena itu, nampaknya di samping meneruskan kegiatan pembinaan yang telah ada selama ini, pembinaan guru diarahkan untuk mengembangkan suatu sistem dan teknik bagi guru untuk bisa mendapatkan umpan balik dari apa yang dikerjakan dalam proses belajar mengajar. Dua model peningkatan mutu yang perlu dipertimbangkan adalah a) memperkuat hidden curriculum dan b) mengembangkan teknik refleksi diri (seff-reffection).

A. Hidden curriculum

Hidden curriculum adalah proses penanaman nilai-nilai dan sifat-sifat pada diri siswa. Proses ini dilaksanakan lewat perilaku guru selama melaksanakan proses belajar mengajar. Untuk menanamkan sikap disiplin, guru harus memberikan contoh bagaimana perilaku mengajar yang disiplin. Misalnya, memulai dan mengakhiri pelajaran tepat pada waktunya. Kalau guru bertujuan menanamkan kerja keras pada diri siswa, maka guru memberikan tugas-tugas yang memadai bagi siswa dan segera diperiksa dan dikembalikan kepada siswa dengan umpan balik. Pengembalian tugas-tugas siswa tanpa ada umpan balik pada kertas pekerjaan secara langsung akan menanamkan sifat tidak usah kerja keras. Karena siswa beranggapan kerja mereka tidak dibaca guru.

Kegiatan pembinaan yang diperlukan adalah:

1. Mengkaji secara lebih mendalam makna hidden curriculum.

2. Secara sadar merancang pelaksanaan hidden curriculum.

3. Mengidentifikasi momen untuk melaksanakan hidden curriculum.

B. Self-reflection

Self-reflection adalah suatu kegiatan untuk mengevaluasi proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan untuk mendapatkan umpan balik dari apa yang telah dilakukan. Umpan balik tersebut antara lain berupa: a) pemahaman siswa tentang apa yang telah disampaikan, b) perilaku guru yang tidak efisien dan tidak efektif, c) perilaku guru yang efisien dan efektif, d) perilaku yang perlu diperbaiki, e) perilaku yang diinginkan oleh siswa dan, f) perilaku yang seharusnya dikerjakan. Berdasarkan self-reflection inilah guru akan memperbaiki perilaku dalam proses belajar mengajar.

Paling tidak ada dua cara bagi guru untuk melakukan self-reflection, yakni: a) guru menampung pendapat siswa pada setiap akhir kuartal dan, b) guru malaksanakan action research. Cara yang pertama dilakukan lewat cara guru mengembangkan pertanyaan-pertanyaan yang mengungkap bagaimana perilaku selama mengajar, dan memberikan pertanyaan-pertanyaan tersebut untuk dijawab oleh siswa. Berdasarkan jawaban tersebut guru akan mendapatkan gambaran diri pada waktu melaksanakan proses belajar mengajar.

Action research, sebagai cara kedua, merupakan kegiatan meneliti sambil mengajar atau mengajar yang diteliti. Siapa yang mengajar dan siapa yang meneliti? Guru sendiri yang melakukan keduanya datam waktu yang sama.

PENUTUP

Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan hampir semua orang sepakat bahwa dari tiga faktor penentu keberhasilan pendidikan yaitu : perangkat keras (hardware) yang meliputi: ruang belajar, peralatan praktek, laboratorium, perpustakaan, dll,; perangkat lunak (software) yang meliputi: kurikulum, program pengajaran, manajemen sekolah, sistem pembelajaran, dll, serta
perangkat pikir (brainware) yaitu : guru, kepala sekolah, anak didik, dan orang-orang yang terkait dalam proses tersebut; maka guru adalah faktor yang paling menentukan. Argumentasinya adalah, ruang belajar bisa sangat sederhana; peralatan, laboratorium dan perpustakaan bisa kurang memadai, tapi bila gurunya memiliki kualitas yang tinggi dalam mengajar maka guru tersebut akan dapat berinovasi untuk mencapai tujuan pengajarannya. Sebaliknya jika meskipun semuanya tersedia, jika gurunya tidak berkualitas maka semua peralatan tersebut tidak akan ada gunanya.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2001. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.

Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1988. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakrta: Balai Pustaka.

Negoro, ST. 2005. Ensiklopedia Matematika. Jakarta: Ghalia Indah.

Poerwadarminto, W. J. S. 1991. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Riduwan. 2003. Dasar Statistika. Bandung: Alfabeta

Sudjana. 2002. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Sumber Asli:

Arif Nugroho, Muhammad. 2008. Penguasaan Kompetensi Dasar Kelipatan Persekutuan Terkecil Dan Faktor Persektuan Terbesar Siswa Kelas IV SD Negeri Se-Gugus Sikarin Kecamatan Garung Kabupaten Wonosobo Tahun Pelajaran 2007/ 2008. Purworejo. Universitas Muhammadiyah Purworejo.